Review Jurnal 3
Tema : Bank Konvensional VS Bank Syariah
Masalah : perbedaan yang signifikan antara tingkat kesehatan bank syariah dan konvensional
Judul : Analisis Tingkat Kesehatan Bank Indonesia di tinjau dari perbankan syariah dan konvensional
Penulis : Hesty Lestiawati
Tahun Penulisan : 2009
Latar Belakang Masalah
Dimulai sejak tahun 1992, perkembangan syariah cukup pesat sampai dengan saat ini. Dipicu oleh Undang-undang No. 10 tahun 1998 yang memungkinkan perbankan menjalankan dual system banking, bank-bank konvensional yang menguasai pasar mulai melirik dan membuka unit usaha syariah. Upaya sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh kalangan praktisi perbankan syariah juga semakin gencar dilakukan, dengan sasaran untuk mengubah paradigma berpikir masyarakat yang telah sejak lama terbiasa dengan bank konvensional. Berbagai upaya promosi juga dilakukan oleh pelaku perbankan syariah guna memperkenalkan sistem perbankan syariah. Untuk mengukur kinerja suatu bank, ada tolak ukur yang biasa dijadikan sebagai standar dalam pengukuran yaitu system penilaian yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sistem penilaian ini diputuskan melalui Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/277/KEP/DIR tanggal 19 Maret 1998 tentang Tata cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank.
Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang diangkat penulis adalah:
1. Bagaimana likuiditas, rentabilitas, dan modal bank syariah?
2. Bagaimana peringkat bank syariah berdasarkan standar ketentuan Bank Indonesia?
3. Bagaimana perbandingan likuiditas, rentabilitas, dan modal bank syariah dan bank
konvensional?
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional dilihat dari tingkat kesehatan bank yang diukur dari aspek likuiditas, rentabilitas dan permodalan pada periode 2004-2008 dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan terdiri dari CAR, ROA, ROE, BOPO dan LDR. Berdasarkan dari kriteria sampel yang telah ditentukan, diperoleh sampel penelitian yaitu empat bank umum syariah dan empat bank konvensional. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif dan penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan masing-masing rasio CAR, ROA, ROE, BOPO, LDR.
Metodologi
Objek dalam penelitian ini adalah tingkat kesehatan bank umum syariah tahun 2004 sampai dengan 2008 yang akan dilakukan analisa terhadap kinerjanya dilihat dari tingkat kesehatan bank yang diukur dari aspek likuiditas, rentabilitas dan modal. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling karena sampel yang dipilih hanya yang memenuhi kriteria saja yaitu:
- Bank Umum Syariah (BUS)
- Mempublikasikan Laporan Keuangan tahun 2004-2008
Bank-bank yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
• BANK MUAMALAT INDONESIA
• BANK SYARIAH MANDIRI
• BANK SYARIAH MEGA INDONESIA
• BANK SYARIAH BII
Adapun Metode Pengumpulan Data yang dilakukan yaitu dengan cara mengumpulkan data-data sekunder berupa Laporan keuangan tahunan publikasi bank selama periode 2004-2008. data yang diperoleh diambil melalui beberapa website dari bank yang bersangkutan. Jenis laporan yang digunakan antara lain Neraca Keuangan, Laporan rugi laba, Ikhtisar Keuangan.
Teknik Analisis Data yang dilakukan setelah data yang diperlukan diperoleh, dilakukan pengolahan dengan cara menyusun data dan disesuaikan dengan variabel yang akan diteliti. Langkah berikutnya adalah melakukan analisis dan interpretasi sehingga data tersebut menjadi lebih berarti. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis tipologi cluster, yaitu pengelompokkan data berdasarkan variabel yang diteliti sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan.
Hasil dan Kesimpulan
PT BANK MUAMALAT INDONESIA
a) Hasil Perhitungan FDR/LDR BANK MUAMALAT INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka FDR/LDR bank selama periode 2004-2008. Pada tabel 4.1 dapat terlihat bahwa rasio LDR pada BANK MUAMALAT INDONESIA dari tahun 2004-2008 semakin tinggi, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan likuiditas bank yang semakin rendah.
b) Hasil Perhitungan ROA BANK MUAMALAT INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka ROA bank selama periode pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.2 dapat terlihat bahwa rasio ROA pada BANK MUAMALAT INDONESIA dari tahun 2004-2008 semakin tinggi, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam menghasilkan profit yang semakin baik.
c) Hasil Perhitungan ROE BANK MUAMALAT INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka ROE bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.3 dapat terlihat bahwa rasio ROE pada BANK MUAMALAT INDONESIA dari tahun 2004-2008 semakin tinggi, hal ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan laba bersih yang semakin baik.
d) Hasil Perhitungan BOPO BANK MUAMALAT INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka BOPO bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.4 dapat terlihat bahwa rasio BOPO pada BANK MUAMALAT INDONESIA dari tahun 2004-2008 semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa bank mampu menekan biaya operasionalnya dan mengakibatkan semakin tinggi tingkat keuntungan bank.
e) Hasil Perhitungan CAR BANK MUAMALAT INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka CAR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.5 dapat terlihat bahwa rasio CAR pada BANK MUAMALAT INDONESIA dari tahun 2004-2008 mengalami perubahan naik turun, akan tetapi besar rasio pada tahun 2008 masih cukup baik.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
a) Hasil Perhitungan FDR/LDR BANK SYARIAH MANDIRI Berdasarkan rumus tersebut, maka FDR/LDR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa LDR pada BANK SYARIAH MANDIRI dari tahun 2004-2008 mengalami perubahan yang cukup baik karena rasio pada tahun 2008 yang lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya meskipun pada tahun 2005 dapat lebih rendah dari tahun 2008. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan likuiditas bank yang semakin tinggi.
b) Hasil Perhitungan ROA BANK SYARIAH MANDIRI Berdasarkan rumus tersebut, maka ROA bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.7 dapat terlihat bahwa rasio ROA pada BANK SYARIAH MANDIRI dari tahun 2004-2008 semakin tinggi, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam menghasilkan profit yang semakin baik. Walaupun sempat terjadi penurunan pada tahun 2005 tetapi ROA pada tahun 2008 sudah cukup baik.
c) Hasil Perhitungan ROE BANK SYARIAH MANDIRI Berdasarkan rumus tersebut, maka ROE bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa rasio ROE pada BANK SYARIAH MANDIRI dari tahun 2004-2008 semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan laba bersih.
d) Hasil Perhitungan BOPO BANK SYARIAH MANDIRI Berdasarkan rumus tersebut, maka BOPO bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.9 dapat terlihat bahwa rasio BOPO pada BANK SYARIAH MANDIRI dari tahun 2004-2008 memiliki rasio yang rendah, hal ini menunjukkan bahwa bank mampu menekan biaya operasionalnya dan mengakibatkan semakin tinggi tingkat keuntungan bank.
e) Hasil Perhitungan CAR BANK SYARIAH MANDIRI Berdasarkan rumus tersebut, maka CAR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.10 dapat terlihat bahwa rasio CAR pada BANK SYARIAH MANDIRI dari tahun 2004-2008 mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan kualitas bank dalam menyediakan modal minimumnya semakin baik.
PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA
a) Hasil Perhitungan FDR/LDR BANK SYARIAH MEGA INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka FDR/LDR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa rasio LDR pada BANK SYARIAH BII pada tahun 2004-2008 mengalami kenaikan dan penurunan, tetapi rasio pada tahun 2008 masih dapat dikatakan cukup baik, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan likuiditas bank yang semakin baik.
b) Hasil Perhitungan ROA BANK SYARIAH MEGA INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka ROA bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.12 dapat terlihat bahwa rasio ROA pada BANK SYARIAH MEGA INDONESIA dari tahun 2004-2008 semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam menghasilkan profit yang tidak cukup baik.
c) Hasil Perhitungan ROE BANK SYARIAH MEGA INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka ROE bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.13 dapat dilihat rasio ROE pada BANK SYARIAH MEGA INDONESIA tahun 2004-2008 semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan laba bersih.tetapi besar rasio ROE pada tahun 2008 sudah cukup baik.
d) Hasil Perhitungan BOPO BANK SYARIAH MEGA INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka BOPO bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.14 dapat dilihat rasio BOPO pada BANK SYARIAH MEGA INDONESIA dari tahun 2004 2008 terjadi perubahan yang cukup baik, hal ini menunjukkan bahwa bank mampu menekan biaya operasionalnya dan mengakibatkan semakin baik tingkat keuntungan bank.
e) Hasil Perhitungan CAR BANK SYARIAH MEGA INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka CAR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.15 dapat terlihat bahwa rasio CAR pada BANK SYARIAH MEGA INDONESIA dari tahun 2004-2008 mengalami perubahan yang cukup baik dan pada tahun 2008 rasio CAR mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan kualitas bank dalam menyediakan modal minimumnya semakin baik.
PT BANK SYARIAH BII
a) Hasil Perhitungan FDR/LDR BANK SYARIAH BII Berdasarkan rumus tersebut, maka FDR/LDR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa rasio LDR pada BANK SYARIAH BII mengalami kenaikan dari tahun 2004-2008, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan likuiditas bank yang semakin rendah.
b) Hasil Perhitungan ROA BANK SYARIAH BII Berdasarkan rumus tersebut, maka ROA bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.17 dapat dilihat bahwa rasio ROA pada BANK SYARIAH BII dari tahun 2004-2008 mengalami perubahan naik turun, tetapi pada tahun 2008 rasio ROA sudah cukup baik walaupun tidak sebesar tahun 2004, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam menghasilkan profit yang cukup baik.
c) Hasil Perhitungan ROE BANK SYARIAH BII Berdasarkan rumus tersebut, maka ROE bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.18 dapat dilihat rasio ROE pada BANK SYARIAH BII tahun 2004-2008 semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan laba bersih.tetapi besar rasio ROE pada tahun 2008 sudah cukup baik.
d) Hasil Perhitungan BOPO BANK SYARIAH BII Berdasarkan rumus tersebut, maka BOPO bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.19 dapat dilihat rasio BOPO pada BANK SYARIAH BII dari tahun 2004-2008 semakin tinggi, hal ini menunjukkan bahwa bank kurang mampu menekan biaya operasionalnya dan mengakibatkan semakin rendah tingkat keuntungan bank.
e) Hasil Perhitungan CAR BANK SYARIAH BII Berdasarkan rumus tersebut, maka CAR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.20 dapat terlihat bahwa rasio CAR pada BANK SYARIAH BII dari tahun 2004-2008 mengalami perubahan yang cukup baik dan pada tahun 2008 rasio CAR mengalami penurunan, hal ini menunjukkan kualitas bank dalam menyediakan modal minimumnya semakin baik.
Dari Perhitungan ke-4 bank diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bank syariah pada saat ini mempunyai kinerja keuangan yang relative lebih baik dibandingkan dengan bank konvensional, oleh karena itu sebaiknya bank syariah tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai dan hal itu dapat dilakukan dengan mempertahankan dan meningkatkan penyaluran pembiayaan yang agresif/ekspansif sehingga dapat mempertahankan fungsi intermediasi yang sudah baik menjadi lebih baik, lebih inovatif dalam mengembangkan produknya dengan tetap memperhatikan prinsip syariah, peningkatan kualitas pelayanan, peningkatan sumber daya manusia dan informasi manajemen, meningkatkan perolehan keuntungan dengan mengembangkan jasa perbankan /operasional lainnya.
Tema : Bank Konvensional VS Bank Syariah
Masalah : perbedaan yang signifikan antara tingkat kesehatan bank syariah dan konvensional
Judul : Analisis Tingkat Kesehatan Bank Indonesia di tinjau dari perbankan syariah dan konvensional
Penulis : Hesty Lestiawati
Tahun Penulisan : 2009
Latar Belakang Masalah
Dimulai sejak tahun 1992, perkembangan syariah cukup pesat sampai dengan saat ini. Dipicu oleh Undang-undang No. 10 tahun 1998 yang memungkinkan perbankan menjalankan dual system banking, bank-bank konvensional yang menguasai pasar mulai melirik dan membuka unit usaha syariah. Upaya sosialisasi dan edukasi yang dilakukan oleh kalangan praktisi perbankan syariah juga semakin gencar dilakukan, dengan sasaran untuk mengubah paradigma berpikir masyarakat yang telah sejak lama terbiasa dengan bank konvensional. Berbagai upaya promosi juga dilakukan oleh pelaku perbankan syariah guna memperkenalkan sistem perbankan syariah. Untuk mengukur kinerja suatu bank, ada tolak ukur yang biasa dijadikan sebagai standar dalam pengukuran yaitu system penilaian yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sistem penilaian ini diputuskan melalui Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 30/277/KEP/DIR tanggal 19 Maret 1998 tentang Tata cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank.
Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang diangkat penulis adalah:
1. Bagaimana likuiditas, rentabilitas, dan modal bank syariah?
2. Bagaimana peringkat bank syariah berdasarkan standar ketentuan Bank Indonesia?
3. Bagaimana perbandingan likuiditas, rentabilitas, dan modal bank syariah dan bank
konvensional?
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional dilihat dari tingkat kesehatan bank yang diukur dari aspek likuiditas, rentabilitas dan permodalan pada periode 2004-2008 dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan terdiri dari CAR, ROA, ROE, BOPO dan LDR. Berdasarkan dari kriteria sampel yang telah ditentukan, diperoleh sampel penelitian yaitu empat bank umum syariah dan empat bank konvensional. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif dan penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan masing-masing rasio CAR, ROA, ROE, BOPO, LDR.
Metodologi
Objek dalam penelitian ini adalah tingkat kesehatan bank umum syariah tahun 2004 sampai dengan 2008 yang akan dilakukan analisa terhadap kinerjanya dilihat dari tingkat kesehatan bank yang diukur dari aspek likuiditas, rentabilitas dan modal. Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling karena sampel yang dipilih hanya yang memenuhi kriteria saja yaitu:
- Bank Umum Syariah (BUS)
- Mempublikasikan Laporan Keuangan tahun 2004-2008
Bank-bank yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
• BANK MUAMALAT INDONESIA
• BANK SYARIAH MANDIRI
• BANK SYARIAH MEGA INDONESIA
• BANK SYARIAH BII
Adapun Metode Pengumpulan Data yang dilakukan yaitu dengan cara mengumpulkan data-data sekunder berupa Laporan keuangan tahunan publikasi bank selama periode 2004-2008. data yang diperoleh diambil melalui beberapa website dari bank yang bersangkutan. Jenis laporan yang digunakan antara lain Neraca Keuangan, Laporan rugi laba, Ikhtisar Keuangan.
Teknik Analisis Data yang dilakukan setelah data yang diperlukan diperoleh, dilakukan pengolahan dengan cara menyusun data dan disesuaikan dengan variabel yang akan diteliti. Langkah berikutnya adalah melakukan analisis dan interpretasi sehingga data tersebut menjadi lebih berarti. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis tipologi cluster, yaitu pengelompokkan data berdasarkan variabel yang diteliti sehingga dapat menghasilkan sebuah kesimpulan.
Hasil dan Kesimpulan
PT BANK MUAMALAT INDONESIA
a) Hasil Perhitungan FDR/LDR BANK MUAMALAT INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka FDR/LDR bank selama periode 2004-2008. Pada tabel 4.1 dapat terlihat bahwa rasio LDR pada BANK MUAMALAT INDONESIA dari tahun 2004-2008 semakin tinggi, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan likuiditas bank yang semakin rendah.
b) Hasil Perhitungan ROA BANK MUAMALAT INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka ROA bank selama periode pengamatan dapat dilihat pada tabel 4.2 dapat terlihat bahwa rasio ROA pada BANK MUAMALAT INDONESIA dari tahun 2004-2008 semakin tinggi, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam menghasilkan profit yang semakin baik.
c) Hasil Perhitungan ROE BANK MUAMALAT INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka ROE bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.3 dapat terlihat bahwa rasio ROE pada BANK MUAMALAT INDONESIA dari tahun 2004-2008 semakin tinggi, hal ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan laba bersih yang semakin baik.
d) Hasil Perhitungan BOPO BANK MUAMALAT INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka BOPO bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.4 dapat terlihat bahwa rasio BOPO pada BANK MUAMALAT INDONESIA dari tahun 2004-2008 semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa bank mampu menekan biaya operasionalnya dan mengakibatkan semakin tinggi tingkat keuntungan bank.
e) Hasil Perhitungan CAR BANK MUAMALAT INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka CAR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.5 dapat terlihat bahwa rasio CAR pada BANK MUAMALAT INDONESIA dari tahun 2004-2008 mengalami perubahan naik turun, akan tetapi besar rasio pada tahun 2008 masih cukup baik.
PT BANK SYARIAH MANDIRI
a) Hasil Perhitungan FDR/LDR BANK SYARIAH MANDIRI Berdasarkan rumus tersebut, maka FDR/LDR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.6 dapat terlihat bahwa LDR pada BANK SYARIAH MANDIRI dari tahun 2004-2008 mengalami perubahan yang cukup baik karena rasio pada tahun 2008 yang lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya meskipun pada tahun 2005 dapat lebih rendah dari tahun 2008. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan likuiditas bank yang semakin tinggi.
b) Hasil Perhitungan ROA BANK SYARIAH MANDIRI Berdasarkan rumus tersebut, maka ROA bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.7 dapat terlihat bahwa rasio ROA pada BANK SYARIAH MANDIRI dari tahun 2004-2008 semakin tinggi, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam menghasilkan profit yang semakin baik. Walaupun sempat terjadi penurunan pada tahun 2005 tetapi ROA pada tahun 2008 sudah cukup baik.
c) Hasil Perhitungan ROE BANK SYARIAH MANDIRI Berdasarkan rumus tersebut, maka ROE bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.8 dapat dilihat bahwa rasio ROE pada BANK SYARIAH MANDIRI dari tahun 2004-2008 semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan laba bersih.
d) Hasil Perhitungan BOPO BANK SYARIAH MANDIRI Berdasarkan rumus tersebut, maka BOPO bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.9 dapat terlihat bahwa rasio BOPO pada BANK SYARIAH MANDIRI dari tahun 2004-2008 memiliki rasio yang rendah, hal ini menunjukkan bahwa bank mampu menekan biaya operasionalnya dan mengakibatkan semakin tinggi tingkat keuntungan bank.
e) Hasil Perhitungan CAR BANK SYARIAH MANDIRI Berdasarkan rumus tersebut, maka CAR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.10 dapat terlihat bahwa rasio CAR pada BANK SYARIAH MANDIRI dari tahun 2004-2008 mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan kualitas bank dalam menyediakan modal minimumnya semakin baik.
PT BANK SYARIAH MEGA INDONESIA
a) Hasil Perhitungan FDR/LDR BANK SYARIAH MEGA INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka FDR/LDR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.11 dapat dilihat bahwa rasio LDR pada BANK SYARIAH BII pada tahun 2004-2008 mengalami kenaikan dan penurunan, tetapi rasio pada tahun 2008 masih dapat dikatakan cukup baik, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan likuiditas bank yang semakin baik.
b) Hasil Perhitungan ROA BANK SYARIAH MEGA INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka ROA bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.12 dapat terlihat bahwa rasio ROA pada BANK SYARIAH MEGA INDONESIA dari tahun 2004-2008 semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam menghasilkan profit yang tidak cukup baik.
c) Hasil Perhitungan ROE BANK SYARIAH MEGA INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka ROE bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.13 dapat dilihat rasio ROE pada BANK SYARIAH MEGA INDONESIA tahun 2004-2008 semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan laba bersih.tetapi besar rasio ROE pada tahun 2008 sudah cukup baik.
d) Hasil Perhitungan BOPO BANK SYARIAH MEGA INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka BOPO bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.14 dapat dilihat rasio BOPO pada BANK SYARIAH MEGA INDONESIA dari tahun 2004 2008 terjadi perubahan yang cukup baik, hal ini menunjukkan bahwa bank mampu menekan biaya operasionalnya dan mengakibatkan semakin baik tingkat keuntungan bank.
e) Hasil Perhitungan CAR BANK SYARIAH MEGA INDONESIA Berdasarkan rumus tersebut, maka CAR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.15 dapat terlihat bahwa rasio CAR pada BANK SYARIAH MEGA INDONESIA dari tahun 2004-2008 mengalami perubahan yang cukup baik dan pada tahun 2008 rasio CAR mengalami peningkatan, hal ini menunjukkan kualitas bank dalam menyediakan modal minimumnya semakin baik.
PT BANK SYARIAH BII
a) Hasil Perhitungan FDR/LDR BANK SYARIAH BII Berdasarkan rumus tersebut, maka FDR/LDR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.16 dapat dilihat bahwa rasio LDR pada BANK SYARIAH BII mengalami kenaikan dari tahun 2004-2008, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan likuiditas bank yang semakin rendah.
b) Hasil Perhitungan ROA BANK SYARIAH BII Berdasarkan rumus tersebut, maka ROA bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.17 dapat dilihat bahwa rasio ROA pada BANK SYARIAH BII dari tahun 2004-2008 mengalami perubahan naik turun, tetapi pada tahun 2008 rasio ROA sudah cukup baik walaupun tidak sebesar tahun 2004, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan dalam menghasilkan profit yang cukup baik.
c) Hasil Perhitungan ROE BANK SYARIAH BII Berdasarkan rumus tersebut, maka ROE bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.18 dapat dilihat rasio ROE pada BANK SYARIAH BII tahun 2004-2008 semakin rendah, hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan laba bersih.tetapi besar rasio ROE pada tahun 2008 sudah cukup baik.
d) Hasil Perhitungan BOPO BANK SYARIAH BII Berdasarkan rumus tersebut, maka BOPO bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.19 dapat dilihat rasio BOPO pada BANK SYARIAH BII dari tahun 2004-2008 semakin tinggi, hal ini menunjukkan bahwa bank kurang mampu menekan biaya operasionalnya dan mengakibatkan semakin rendah tingkat keuntungan bank.
e) Hasil Perhitungan CAR BANK SYARIAH BII Berdasarkan rumus tersebut, maka CAR bank selama periode pengamatan dapat dilihat Pada tabel 4.20 dapat terlihat bahwa rasio CAR pada BANK SYARIAH BII dari tahun 2004-2008 mengalami perubahan yang cukup baik dan pada tahun 2008 rasio CAR mengalami penurunan, hal ini menunjukkan kualitas bank dalam menyediakan modal minimumnya semakin baik.
Dari Perhitungan ke-4 bank diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bank syariah pada saat ini mempunyai kinerja keuangan yang relative lebih baik dibandingkan dengan bank konvensional, oleh karena itu sebaiknya bank syariah tetap mempertahankan dan meningkatkan kinerja yang telah dicapai dan hal itu dapat dilakukan dengan mempertahankan dan meningkatkan penyaluran pembiayaan yang agresif/ekspansif sehingga dapat mempertahankan fungsi intermediasi yang sudah baik menjadi lebih baik, lebih inovatif dalam mengembangkan produknya dengan tetap memperhatikan prinsip syariah, peningkatan kualitas pelayanan, peningkatan sumber daya manusia dan informasi manajemen, meningkatkan perolehan keuntungan dengan mengembangkan jasa perbankan /operasional lainnya.
Ass. wr. wb.
BalasHapusSore sist, hanya sedikit saran aja ga apa kan.
1) menurut saya tulisannya sudah cukup informatif, tapi sedikit egois rasanya kalau yang di hitung hanya rasio keuangan untuk syariahnya saja sedangkan bank konvensionalnya tidak dihitung jadi pembaca ga ngerti hitung2ngannya untuk bank konvensional nilainya seberapa besar
2) Judulnya kurang kuat, yang dimaksud vs itu kalau bisa diperjelas aja mba yu dari awal, kinerjanya kah atau tingkat kesehatannya. jadi dari awal, orang yang baca sudah tau mau ke arah mana tulisannya bermuara.
3) saya menangkap, pada hasil penelitian itu kalau ga salah ada kalimat "Pada tabel x.x dapat terlihat bahwa". nah kalau bisa tabelnya diperlihatkan jadi pembaca tau bedanya sampai berapa besar atau berapa persen